Murahnya Biaya Desain dan Pembuatan Aplikasi

Opini Sep 27, 2020

"Desain doang pamflet, sehari jadi bisakan?"

"Buatin desain undangan nikah, Rp 50.000 cukupkan?"

"Mahal amat ngebuat website aja 1 juta"

"Ya elah, gitu doang kok bayar sama temen sendiri"


Sudah sering, atau berapa kali kita sebagai pekerja teknologi atau pekerja kreatif yang pernah mendapatkan kata-kata seperti itu? atau mirip dengan hal tersebut?

Kata-kata tersebut saya kira banyak dialami oleh mayoritas pekerja teknologi atau pekerja kreatif. Menerima banyak penawaran oleh masyarakat namun selalu terkendala terkait dengan biaya yang diminta sangat "murah". Sayangnya, tentu saja biaya murah tersebut tidak bisa mengcover tenaga, pikiran yang telah digunakan oleh para pekerja tersebut.

Radikalnya, contoh ekstrimnya berakhir dengan para pekerja Teknologi dan kreatif menawarkan harga yang gila-gilaan murah! Berakhirlah dengan sebuah pertanyaan di Quora Indonesia.

Salah satu pertanyaan di Quora Indonesia

Jawaban simple dari saya adalah karena pasar belum teredukasi mengenai proses pembuatan desain logo, desain website dan pembuatan website. Tanpa mengetahui proses pembuatan, mereka tidak mengetahui penyebab harga logo yang mahal, prosesnya seperti apa. Tanpa adanya pengetahuan mengenai hal tersebut mereka akan mengira, prosesnya mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Padahal, kenyataannya ? Tentu tidak sesimple itu bukan? Proses pembuatan logo, kalau menurut Hubspot. Prosesnya tidak hanya "menggambar" saja. Melainkan ada step by step. Kalau saya jabarkan secara pribadi mungkin seperti

  1. Ceritakan apa yang ingin kita gambarkan pada logo kita
  2. Tuliskan kedalam kata-kata
  3. Gambarkan secara kasar dari apa yang telah kita tulis
  4. Pilih Warna dan Font
  5. Membuat logo menjadi lebih nyata dengan pilihan warna, font dan sketch yang telah kita gambar sebelumnya

Secara detail, saya memang tidak tahu. Tapi sepengetahuan saya, kurang lebih seperti itu. Padahal kalau kita pikirkan juga. Logo tidak hanya sebuah gambar dari nowhere yang ujug-ujug kita jadikan logo. Ada filosofi, alasan pemilihan logo tersebut. Kita juga membuat branding dari logo tersebut, membuat desain sistem dari logo tersebut. Serta hal lainnya.

Tapi apakah masyarakat secara luas tahu proses tersebut? Ya, selayaknya proses pembuatan logo. Kita bisa mengantinya dengan proses pembuatan website yang sering dikira bimsalabim, proses penerjemahan dokumen yang sering dikira seperti Google Terjemahan, cukup baca bahasa inggrisnya, otak penerjemah langsung menerjemahkannya. Padahalkan tidak hanya itu saja. Masih ada proses kata baku / tidak baku. Mencarian dengan KBBI. Melihat tanda baca dan detail lainnya.

Masalahnya adalah, sekali lagi. Apakah masyarakat pada umumnya tahu mengenai hal tersebut? Apakah masyarakat tahu bahwa proses pembuatan logo, dan website serumit itu?

Maka, inilah salah satu tugas kita sebagai penjual, sebagai bagian dari ekosistem pekerja teknologi dan kreatif untuk mengedukasi masyarakat. Apa saja proses yang harus lakukan untuk bisa membentuk sebuah logo, dan website. Kalau perlu, buat sebuah invoice atau tagihan dan didetailkan apa saja yang kita lakukan beserta biayanya. Mungkin dengan begitu, masyarakat luas akan paham alasan biaya pembuatan logo, website bisa mahal.


Akar masalah memang ada pada pengetahuan masyarakat yang masih rendah mengenai proses pembuatan website dan logo serta pekerjaan lain yang memiliki akar yang sama. Maka, sudah sepantasnya memang dan baiknya kita mengedukasi market/pasar. Selain membuat harga jual jasa kita lebih tinggi, kita juga membantu mempercepat pahaman masyarakat akan pekerjaan tersebut sehingga, tidak akan ada lagi

"Gambar gitu doang kok mahal? Gratislah!"

"Kok enggak kerja, dirumah melulu?"

Tulisan ulang dari Jawaban di Quora Indonesia

Tag

Faldi

Manusia pada umumnya

Great! You've successfully subscribed.
Great! Next, complete checkout for full access.
Welcome back! You've successfully signed in.
Success! Your account is fully activated, you now have access to all content.