Menggunakan Debian Package / PPA daripada Snap Package
Beberapa waktu lalu saat saya menggunakan ubuntu, saya mencoba untuk melakukan install semua aplikasi Ubuntu dengan menggunakan snap.
Snap merupakan sebuah software package dan bisa dibilang sebuah ekosistem yang dikembangkan oleh Canoical untuk sistem operasi yang berjalan di Linux Kernal.
Menggunakan Snap sebagai Alternatif Linux App
Saat saya akan melakukan install, seperti halnya pengguna linux umumnya, selalu melakukan Google "Things to do after install Ubuntu 20.04" dan salah satu rekomendasinya adalah menggunakan package Snap sebagai basis untuk memasang aplikasi Linux di Ubuntuku.
Hal ini saya lakukan karena melihat beberapa aplikasi yang sering saya gunakan, sudah tersedia di snap. Misalnya saja
- Visual Studio Code
- Spotify
- VLC
- Postman
- Telegram
- Slack
- Figma
- dst
Ibaratnya, benar-benar seperti sebuah marketplace untuk keseluruhan aplikasi daily basis untuk pemrogram, semuanya ada. Sehingga saya pun merasa sangat terbantu. Untuk memasang / install cukup menggunakan
sudo snap install figma-linux
ganti saja figma-linux
dengan nama Apps yang mau diinstall, maka kita dengan mudah bisa melakukan proses install
Masalah saat Menggunakan Snap Apps
Nah, beberapa hari terakhir karena semakin pada aktivitasku dikantor, maka semakin banyak Apps yang harus aku buka secara bersamaan, darisinilah muncul masalah masalah saat menggunakan Snap Apps.
Snap Store memakan banyak RAM
Masalah pertama, adalah Snap store yang tidak aku buka tetiba memakan / menggunakan banyak sekali RAM. Bahkan dengan Swap 2 GB dan RAM 12GB masih kurang mencukupi. Saat aku Google pun, ternyata saya tidak sendiri. Beberapa pembahasannya terkait snap memakan RAM (layaknya Google Chrome)
Berdasarkan diskusi forum tersebut dapat beberapa kesimpulan yang bisa saya ambil
- Snap-store memang memakan RAM banyak, maka disarakan untuk menghapus snap-store apabila tidak digunakan
- Menggunakan gnome software center, mirip sama snap-store yang berisi banyak aplikasi namun dia sudah support snap dan Flatpak. Flatpak dan snap adalah cross platform linux format
Apps Snap Memakan RAM
Kalau tadi masalah ada pada snap-store, ini salah satu masalah yang saya rasakan. Sebagai pemrogram Frontend maka hal yang wajar bila menggunakan beberapa Aplikasi berikut secara bersamaan
- Figma
- Slack
- Google Chrome
- Visual Studio Code
- Telegram
Sayangnya, hanya membuka aplikasi tersebut sudah membuat Laptop Freeze, saat saya cek dengan menggunakan htop
terlihat penggunaan RAM yang luar biasa dari Apps tersebut.
Benar-benar tidak ada RAM yang disisakan yang membuat komputer freeze dan harus masuk mode CLI untuk bisa killall
snap dan snap Apps.
Masalahnya, kejadian ini tidak terjadi 1 - 2 kali, melainkan sudah 3x sehingga membuat diri ini harus segera mencari solusi atau jalan keluar dari masalah ini.
Menghapus Snap dan Install Melalui PPA / package .deb
Akhirnya, saya mencoba untuk menghapus keseluruhan Apps Snap dan Snap store serta install Apps Linux menggunakan PPA Ubuntu atau langsung menggunakan package .deb, misalnya saja
Visual Studio Code
Menggunakan .deb dari Officialnya. Download disini
Figma
Menggunakan Electron Figma .deb, Download melalui Github karena Figma tidak memiliki Apps official untuk Linux. Download sini
Slack
Menggunakan .deb official Slack. Download disini
Google Chrome
Menggunakan .deb official Chrome. Download disini
Telegram
Menggunakan PPA Telegram, caranya menambahkan dan tutorial bisa lihat disini
Spotify
Menggunakan Flatplak, caranya setup Flatplak disini, lalu tinggal install spotify disini
Lesson Learned
Saat kita mengetahui teknologi sebuah ekosistem mungkin kita bisa mengetahui trade off dari ekossitem tersebut dan dampak yang terjadi. Kurangnya riset saya dalam mengetahui snap ini memberikan pain dengan waktu yang harus saya habiskan untuk install dan remove package snap dari Ubuntu.
Waktu yang harusnya digunakan untuk kerja pun harus dipending karena digunakan untuk install apps dan waktu saat menggunakan snap tidak maksimal karena sering freeze.
Semoga dengan tulisan ini bisa memberikan insight kepada teman-teman terkait menggunakan Apps di ekosistem Linux.