If you’re not paying for the product, then you’re the product
”There are only two industries that call their customers ‘users’: illegal drugs and software.”
”If you’re not paying for the product, then you’re the product.”
Lantas, apa saja perusahaan yang produknya bisa kita gunakan tanpa membayar ?
Nah, kalau melihat data yang disajikan. Terlihat jelas perusahaan yang menggratiskan layanannya adalah mereka yang berfokus pendapatannya di bidang Ads / periklanan. Apa akibatnya? Tentu saja perusahaan perusahaan tersebut akan secara maksimal memanfaatkan "kemampuan" mereka untuk mendapatkan data-data penggunanya. Kenapa berusaha maksimal untuk mendapatkan data-data penggunanya ?
Karena mereka berusaha untuk menarik para pengiklan, para pebisnis, untuk memasang iklan di platform mereka.
- Bukankah orang-orang memasang iklan agar bisnis mereka diketahui?
- Bukankah orang-orang memasang iklan agar konsumen mengklik iklan tersebut?
- Bukankah orang orang memasang iklan agar iklan / produk yang mereka miliki bisa tepat sasaran dan mudah ditemukan oleh pelanggan dengan tepat?
- Bukankah orang orang memasang iklan agar dengan biaya yang sedikit bisa menjangkau konsumen dengan segmen yang lebih besar?
Kalau kita membuat contoh Facebook, Algoritmanya seperti ini
Nah, untuk bisa Facebook bisa memberikan iklan, kepada para penggunanya mereka membutuhkan data-data penggunanya. Apa saja datanya? Berapa banyak datanya? Ya hanya Facebook yang tahu. Namun, kurang lebih data seperti
Mengejutkan bagi sebagian orang memang, kalau Facebook bisa "tracking" berdasarkan Ras juga. Mengingat, kita tidak memberitahu, kita termasuk ras / suku darimana.
Hal ini dibuktikan dengan salah satu video para peneliti yang membuat penelitian mengenai sebuah iklan, dan mereka mendapatkan hasil berbeda antara iklan A dan B. Kurang lebih iklan berbeda bisa diberikan kepada orang yang berbeda dengan "preferensi" ras mereka.
Pada intinya, perusahaan yang menggratiskan layanannya, mereka akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan data-data kita untuk selanjutnya diolah dan menjadikannya sebagai data training agar bisa menjadi "actual audience" untuk setiap iklan yang dipasang oleh pengiklan.
Yah, kalau kita telusuri ada banyak sekali permasalahan yang terjadi bila data-data kita banyak diambil oleh perusahaan yang menggantungkan keuntungan dari iklan. Namun, itu pembahasan yang lain. Satu hal yang pasti. Kita menukar fasilitas teknologi yang kita dapatkan secara gratis dengan menggunakan data-data kita.
Sumber :